SURABAYA, - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A., menggelar Cangkru'an bersama Insan Media se-Jawa Timur bertempat di Lapangan Tembak Batalyon Raider 500/Sikatan Jalan Raden Wijaya, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya. Kamis (19/1/2023).
Dalam Cangkru'an tersebut, Pangdam V/Brawijaya menginginkan adanya kolaborasi antara Kodam V/Brawijaya dengan insan pers dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Jawa Timur. Sedikitnya ada sekitar 60 insan media dari berbagai perusahaan media di Jawa Timur. Turut hadir juga dalam kegiatan tersebut, perwakilan organisasi PWI Jawa Timur, AMSI, dan IJTI.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam V/Brawijaya mengungkapkan maksud dan tujuan digelarnya Cangkru'an bersama insan media sebagai bentuk pilar keempat demokrasi. Menurutnya peran serta pers sangat berpengaruh dalam menjaga dan menciptakan stabilitas keamanan dan kenyamanan khususnya di Jawa Timur.
Pangdam V/Brawijaya yang juga asli Jawa Timur mengaku bersyukur bisa bertemu dan berkenalan langsung dengan para pimpinan media di Jawa Timur. Baginya, insan pers bukanlah sesuatu hal yang baru mengingat Mayjen TNI Farid Makruf pernah menjabat sebagai Kepala Penerangan Kopasus.
"Pertama saya ingin berkenalan dengan rekan-rekan disini. Dan kedua, saya memohon support, masukan dan dukungan. Kira-kira apa yang harus dilakukan Kodam V/Brawijaya kedepan, " jelas Pangdam V/Brawijaya.
Kodam V/Brawijaya sebagai satuan operasional dan satuan pembinaan, mendapat tugas dan mandat dari Kasad. Diantaranya, Ketahanan Pangan, TNI Manunggal Air, Mengurangi Angka Stunting, dan Babinsa masuk dapur warga.
"Sebagaimana perintah Panglima TNI dan Kasad, TNI harus hadir ditengah-tengah masyarakat, artinya, masyarakat harus hadir dalam membantu segala kesulitan warga. Termasuk program Babinsa masuk dapur warga, " terangnya.
Disisi yang lain, Kodam V/Brawijaya memiliki tugas dan peranan penting dalam menjaga dan menciptakan kondusifitas ditengah masyarakat. Beberapa bulan sebelumnya sempat terjadi insiden yang dapat mengganggu stabilitas keamanan ditengah masyarakat. Seperti munculnya gangster cilik dengan membawa senjata tajam. Perseteruan antar perguruan silat dan lain sebagainya.
"Kedepan akan kita masifkan lagi penanganan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat. Jangan sampai warga merasa ketakutan di rumahnya sendiri, " tegasnya.
Disamping itu, Pangdam V/Brawijaya mendapat masukan untuk memperbaiki hubungan antar suporter Arema dan Bonek Persebaya. Mengingat perselisihan antar suporter ini akan menjadi polemik berkepanjangan, jika tidak diselesaikan dengan baik.
"Bagi saya ini masukan yang sangat bagus. Dan kita akan terus berupaya untuk memperbaiki hubungan antar suporter ini. Dengan harapan situasi dan kondisi di Jawa Timur aman dan damai, " tegasnya. (*)