PALANGKA RAYA - Pernyataan Ketua Umum Organisasi Masyarakat (Ormas) Pasukan Borneo Bersatu Banama Kalimantan Tengah (Kalteng), Budi HD di media ini, dengan judul Budi HD, cabut laporan di Polda Kalteng terkait masalah Letambunan, ditanggapi Ingkit Djaper dan Ririen Binti.
Melalui rilisnya , Minggu 11 Desember 2022 via pesan Whatshap. Ingkit dan Ririen Binti meminta Budi jangan menyebar fitnah, karena ia (Budi ) mengaku diminta hadir ke Polda Kalteng , karena ada event pentas budaya, padahal jelas-jelas sebelum ke Polda Kalteng kami kumpul ( Budi juga ikut hadir ) dan mendiskusikan terkait pelaporan terhadap Oknum pengurus DAD Kalteng yang diduga membawa nama Organisasi DAD Kalteng untuk kepentingan pribadi, dan Budi serta pengurus ormas Dayak lainnya memahami dan sangat mendukung pelaporan tersebut, tegas Ingkit.
Terkait pengakuan Budi disodorkan berkas dan membaca narasi tentang pelaporan, adalah bohong besar, karena semua yang hadir dan melihat saat Budi diwawancara Wartawan, tidak memegang kertas dan dengan lancar ia mengatakan mendukung pelaporan supaya ada efek jera bagi orang yang menjual Nama Oganisasi untuk kepentingan pribadi , tambah Ingkit.
“Tidak ada satu pun dari kami yang menyodorkan berkas, bahkan saat wawancara pun Budi tidak sedang membaca. Apa kapasitas kami mengundang event pentas budaya di Polda Kalteng? Kami bukan event organizer (EO) dan panitia acara pentas budaya di Polda Kalteng, ” kata Ingkit Djaper, Minggu (11/12).
Baca juga:
Polisi Bekuk Pencabul Anak-anak di Masjid
|
Sementara itu , Ririen Binti mengatakan , ia menghargai sikap Budi untuk menarik dukungan terkait pelaporan terhadap Letambunan , dan Ririen memahami itu merupakan pilihan Budi, karena pencabutan dukungan Budi tidak menghalangi proses dugaan tindak pidana yang kami laporkan , kata Ririen.
“Terkait pencabutan dukungannya, Budi mengeluarkan pernyataan yang tidak benar dan menyesatkan , seperti ia ( Budi ) diminta hadir karena ada event / pentas budaya di Polda, itu adalah tidak benar, tegas Ririen, karena melalui diskusi dengan beberapa Ormas lainnya yang diikuti Budi , Budi mengetahui kedatangan kami ke Polda untuk membuat laporan Polisi “kata Ririen Binti.
“ Bahkan saat wawancara dengan Wartawan , Budi HD berbicara secara vulgar dan dari mulutnya sendiri, bahwa ia mendukung pelaporan ke Polisi terhadap Oknum pengurus DAD Kalteng yang diduga menggunakan nama organisasi DAD Kalteng untuk kepentingan pribadi, agar ada efek jera ” tambah Ririen.
Ririen Binti dan Ingkit , berterima kasih kepada pengurus inti PBB Banama Kalteng, Aliansi Dayak Bersatu, Persatuan Anak Dayak Bersatu (Peradab) , serta beberapa Ormas lainnya , bahkan cukup banyak tokoh Dayak Kalteng yang memberikan dukungan moril untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang.
“ Ini merupakan tonggak awal dari keinginan masyarakat Dayak untuk terus berbenah memperbaiki diri, ". Sebut mereka berdua.
Jangan mau kecerdasan kita dihina oleh oknum yang menjual nama Dayak/ nama Organisasi untuk kepentingan pribadi mereka dan kelompok kecilnya, tegas Ririen Binti dan Ingkit Djaper.
Menutup pernyataannya , Ririen Binti dan Ingkit mengatakan “ kami sudah diperiksa penyidik dari Direktorat Kriminal Umum Polda Kalteng, dan hasil diskusi , kasus ini terang benderang, tinggal melengkapi pemeriksaan saksi agar kasusnya dilanjutkan untuk tahap berikutnya".(**).