Kepulauan Riau - Pelaksanaan Operasi Udara Maritim Bhuana Nusantara III diawasi secara ketat oleh Kolonel Bakamla Imam Syafi'i selaku Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Evaluasi Operasi Udara Maritim Bakamla RI. Wilayah operasi mencakup Selat Karimata, Perairan Anambas, dan Laut Natuna, Kamis (19/10/2023).
Operasi Udara Maritim Bhuana Nusantara III, merupakan evaluasi hasil anomali yang dilakukan oleh Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla RI, serta informasi dari Direktorat Data dan Informasi (Datin) Bakamla RI. Data ini mengungkapkan deteksi kapal-kapal yang mencurigakan terlibat dalam potensi pelanggaran hukum di laut. Informasi ini segera diteruskan kepada unsur laut Bakamla RI untuk penindakan lebih lanjut.
Seiring berjalannya kegiatan Operasi Udara Maritim Bhuana Nusantara III, Direktur Operasi Udara Maritim Bakamla RI Laksma Bakamla Ferdinand Roring, secara efektif melaksanakan pengendalian Operasi Udara Maritim di Tanjung Pinang. Tujuannya adalah untuk mengendalikan pergerakan unsur Operasi Udara Maritim di daerah operasi, dengan berfokus pada optimalisasi hasil operasi. Upaya ini juga dirancang untuk mengakomodasi serta menyelesaikan secara cepat permasalahan yang muncul di lapangan yang dihadapi oleh unsur operasi. Selain itu, hal ini diarahkan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada personel operasi, mendorong untuk terus meningkatkan kinerja sesuai harapan, sehingga operasi udara dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Operasi Udara Maritim Bhuana Nusantara III mencerminkan komitmen Bakamla RI dalam menjaga keamanan maritim, melindungi kedaulatan negara, dan menegakkan hukum di perairan yang menjadi fokus operasi. Bakamla RI terus berupaya optimal untuk memastikan keamanan dan ketertiban laut demi mewujudkan wilayah perairan yang aman dan terkendali. (Humas Bakamla RI)